Melacak Aset Korupsi Para Diktator

Oleh: Roby Arya Brata Koran Tempo, 11 Maret 2008Mengembalikan aset korupsi para tiran yang telah diinvestasikan melalui sistem keuangan internasional bukanlah pekerjaan yang mudah. Dari pengalaman melacak aset hasil korupsi para diktator di berbagai negara, tingkat keberhasilan pengembalian aset (asset recovery) itu sangatlah rendah. Upaya pengembalian aset tersebut menghadapi kendala hukum yang pelik. Pola korupsi Banyak pola korupsi yang dilakukan oleh para diktator. Namun, pada umumnya mereka memanfaatkan celah dalam sistem keuangan dan hukum negara tertentu. David A. Chaikin (2001), penasihat hukum pemerintah Filipina dalam pengembalian aset hasil korupsi mantan presiden Ferdinand Marcos, mencatat berbagai pola korupsi diktator dan kesulitan … Lanjutkan membaca Melacak Aset Korupsi Para Diktator

Peluang Capres 2009

Prayitno Ramelan Analis Lembaga Indset Sindo, 11 Maret 2008 Pemilihan umum (pemilu) pemilihan presiden (pilpres) secara langsung akan dilaksanakan pada 2009. Perhelatan yang diperkirakan melibatkan sekitar 140–150 juta masyarakat ini adalah perhelatan akbar. Ada dua skenario pada kegiatan tersebut,terlaksana aman atau terlaksana tidak aman. Ini yang harus dipikirkan dan diantisipasi mulai kini oleh pemerintah dan instansi yang mengawaki keamanan. Suhu politik pada 2008 ini jelas mulai menghangat—sebagai pengganti kata memanas yang agak terlalu ekstrem. Beberapa tokoh mulai mengenalkan diri dengan berbagai cara agar dikenal masyarakat. Kedua kegiatan tersebut (pemilu dan pilpres) saling berkait, tetapi bisa juga agak tidak terkait. Calon … Lanjutkan membaca Peluang Capres 2009

Krisis Ekologi di Kampung Si Pitung

    Oleh: Firdaus Cahyadi Koran Tempo, 11 Maret 2008 Kota Jakarta pernah punya tokoh legendaris yang menjadi simbol perlawanan rakyat terhadap penjajah Belanda. Tokoh itu bernama Pitung. Saat ini rumah dan masjidnya menjadi sebuah cagar budaya di pantai Marunda, Jakarta Utara. Pada saat itu, si Pitung begitu gigih membela warganya yang menjadi korban penindasan penjajah. Pantai Marunda pun, menurut cerita, secara turun-temurun merupakan tempat penurunan tentara Belanda ketika hendak menggempur Kota Jayakarta. Bahkan, menurut cerita itu pula, ketika pasukan laut dari Kerajaan Mataram akan menyerang Batavia, juga menggunakan pantai Marunda sebagai pusat koordinasi pasukan lautnya. Tapi sayang, kampung si … Lanjutkan membaca Krisis Ekologi di Kampung Si Pitung

Suksesi BUMN dan Aborsi Perubahan

    Oleh: Rhenald Kasali Kompas, 10 Maret 2008 Setiap menghadapi suksesi, perubahan di badan usaha milik negara selalu menimbulkan ketidakpastian. Semua ini terjadi di era keterbukaan, diwarnai ”percobaan” campur tangan yang mengakibatkan suksesi tidak berpola, bak bola liar yang diikuti perubahan komposisi, strategi, kebijakan, dan kebingungan. Inisiatif perubahan bisa mengalami aborsi, tamat sebelum berkembang. Perubahan seperti itu sangat tidak menguntungkan bagi bangsa ini. Menimbulkan perpecahan luar-dalam, merembet pada kinerja dan disiplin, memusnahkan harapan menjadikan badan usaha milik negara (BUMN) lokomotif ekonomi nasional, penarik gerbong-gerbong kesejahteraan. Saat berbulan madu dengan usaha kecil menengah (UKM) hendaknya Indonesia tidak terlena, sebab bangsa … Lanjutkan membaca Suksesi BUMN dan Aborsi Perubahan

Benahi Kejaksaan Sekarang Juga

Oleh: Trimedya Panjaitan Kompas, 10 Maret 2008 Sinyalemen bahwa ”sapu-sapu kotor” masih berkeliaran di kejaksaan seolah mendapat konfirmasi. Pembenahan internal kejaksaan harus segera dilakukan. Tertangkap tangannya jaksa Urip Tri Gunawan saat menerima uang sekitar Rp 6,1 miliar yang diduga terkait penanganan kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) merupakan tamparan keras bagi Gedung Bundar sekaligus mengguncang kantor Jaksa Agung Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus). Peristiwa ini terjadi hanya tiga hari seusai Jampidsus Kemas Yahya Rahman mengumumkan penghentian pemeriksaan perkara dua obligor BLBI—Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI) dan Bank Central Asia (BCA)— karena tidak ditemukan perbuatan melawan hukum yang mengarah tindak pidana … Lanjutkan membaca Benahi Kejaksaan Sekarang Juga

DPR Semakin Jauh dari Rakyat

Oleh: Umi Kalsum dan Suwardiman Kompas, 10 Maret 2008 Tolok ukur pengukuran kinerja sebuah lembaga adalah output atau hasil yang dicapai oleh lembaga tersebut. Sementara itu, untuk mengukur hasil pencapaian, muaranya berujung pada sejauh mana fungsi-fungsi lembaga itu dijalankan oleh instrumen-instrumen yang ada di dalamnya. Demikian pula ketika publik menilai kinerja Dewan Perwakilan Rakyat, yang menjadi alat ukur adalah sejauh mana lembaga yang menjadi ujung tombak berjalannya proses demokrasi ini bekerja secara maksimal. Publik menilai kinerja DPR buruk. Dari 836 responden yang terjaring dalam jajak pendapat kali ini, sebanyak 68,5 persen menyatakan kinerja DPR buruk. Di tengah realitas saat ini, … Lanjutkan membaca DPR Semakin Jauh dari Rakyat

Resesi dan Kemiskinan

    Oleh: Bambang PS Brodjonegoro, Ph.D  Sindo, 10 Maret 2008 MESKIPUN berusaha disangkal dan dibantah,tampaknya pengaruh resesi Amerika Serikat (AS) terhadap perekonomian dunia tidak terelakkan. Langkah Bank Sentral AS (The Fed) yang terus menurunkan tingkat suku bunga, dengan konsekuensi melemahnya nilai tukar dolar AS, tampaknya tidak cukup untuk membendung terjadinya resesi. Laju inflasi saat ini menjadi perhatian masyarakat AS yang sebelumnya tidak sering terganggu inflasi tinggi. Harga minyak yang mencapai rekor hingga melewati USD100 per barel makin membuat AS sulit mengelak dari bayang-bayang resesi. Dalam konteks perekonomian dunia,memang ada China dan India yang diharapkan dapat menggantikan atau paling tidak … Lanjutkan membaca Resesi dan Kemiskinan

Korupsi atas Nama Pemberantasan Korupsi

Selasa, 11 Maret 2008 | 01:47 WIBOleh J KRISTIADI Dalam perspektif peradaban suatu nation, bangsa Indonesia dapat diibaratkan mempunyai dua wajah seperti judul film The Beauty and The Beast. Paras cantik adalah manifestasi dari keberhasilan bangsa Indonesia melewati transisi demokrasi dengan menyelenggarakan pemilu yang adil dan jujur. Kesuksesan itu mengundang kekaguman dunia internasional sehingga Indonesia dinobatkan sebagai negara berpenduduk terbesar ketiga di dunia yang demokratis. Bahkan, Indonesia dijadikan model bagi negara yang mayoritas penduduknya Muslim untuk membangun demokrasi. Sementara itu, wajah buruk diwakili oleh perilaku koruptif yang sistemik dan merasuk di sekujur tubuh bangsa Indonesia dengan tingkat kegawatan yang membuat … Lanjutkan membaca Korupsi atas Nama Pemberantasan Korupsi