Reformasi Pertama Birokrasi

Oleh Eko Prasojo Kompas, Rabu, 2 April 2008 | 00:37 WIB Gelombang reformasi yang bergulir tahun 1998 ternyata belum mampu menciptakan kesejahteraan umum masyarakat. Dipicu oleh harga minyak dunia, kebutuhan pokok masyarakat pun semakin mahal dan sulit didapatkan. Namun, apakah memang harga minyak dunia yang menjadi penyebab utama semakin sulitnya kehidupan masyarakat? Bukankah di negara- negara lain—bahkan yang tidak memiliki cadangan minyak sekalipun— kondisi ekonomi masyarakatnya tidaklah separah di Indonesia? Refleksi yang harus dilakukan adalah apakah memang keberadaan dan pekerjaan pemerintah benar-benar menjadi pilar untuk menciptakan kesejahteraan umum masyarakat? Atau sebaliknya pemerintahan yang korup, tidak efisien, tidak profesional, tidak akuntabel, … Lanjutkan membaca Reformasi Pertama Birokrasi

Reformasi Birokrasi bukan Birokratisasi Reformasi

Oleh Dita Indah Sari Kompas, Rabu, 2 April 2008 | 00:37 WIB Komisi Pemberantasan Korupsi bergerak cepat. Penangkapan jaksa Urip Tri Gunawan segera diikuti dengan penahanan dan penggeledahan sejumlah ruangan di Gedung Bundar Kejaksaan Agung berikut rumah kediaman Sjamsul Nursalim (Kompas, 4/3). Penangkapan ini tentu adalah aib, bukan saja bagi Kejagung, tetapi juga bagi segenap jajaran birokrasi penegakan hukum, bahkan bagi pemerintahan SBY. Kebobrokan birokrasi di republik kita sudah jamak dirasakan, telah mendarah daging dan berurat akar. Bagaimana mungkin birokrasi bisa mengurus keperluan publik jika mengurus dirinya sendiri saja tidak mampu? KKN, struktur yang gemuk dan tidak efisien, profesionalisme rendah, … Lanjutkan membaca Reformasi Birokrasi bukan Birokratisasi Reformasi

Anomali Antipartai di Indonesia

Oleh M. Alfan Alfian Koran Sindo, 1 April 2008 Melihat gelagatnya, jumlah partai politik peserta Pemilu 2009 tak makin berkurang. Jumlahnya bisa 30-an partai. Mengapa partai-partai politik di Indonesia tak kunjung susut? Salah satu penjelasan atas fenomena tersebut justru dapat diberangkatkan dari perspektif antipartai. Pandangan atau sikap antipartai merupakan reaksi atas jatuhnya wibawa dan martabat partai-partai politik, karena mereka dianggap gagal menjalankan fungsi-fungsi mulianya. Akibatnya, partai-partai pun memperoleh cemooh dari publik, tidak hanya karena gagal memberikan pendidikan politik, tapi juga dinilai sudah terlampau jauh dari memperjuangkan aspirasi publik. Partai juga dituduh terlampau mementingkan pragmatisme politik, antara lain dengan menempatkan diri … Lanjutkan membaca Anomali Antipartai di Indonesia

Demokrasi Profetik

Oleh Max Regus Kompas, 1 april 2008 Pada tahun 1947, Winston Churchill pernah mengatakan, sepanjang sejarah ada banyak bentuk pemerintahan yang sudah digagas. Demokrasi adalah salah satunya. Namun, tidak satu orang pun menegaskan pretensi, demokrasi merupakan bentuk pemerintahan terbaik. Bahkan, mungkin sebaliknya akan terbukti benar, demokrasi adalah bentuk pemerintahan paling buruk, seandainya bentuk-bentuk lain terus diuji coba sepanjang sejarah. Churchill hendak mengingatkan, demokrasi bukan sesuatu yang taken for granted. Demokrasi adalah proses pencarian mekanisme paling tepat untuk memakmurkan masyarakat. Demokrasi niscaya melewati ketegangan demi ketegangan sebelum mencapai level ini. Demokrasi permukaan Jeff Haynes, pengajar ilmu politik di London Guildhall University, … Lanjutkan membaca Demokrasi Profetik

Islamofobia,Heterofobia Barat

Oleh Zacky Khairul Umam Koran Sindo, 1 April 2008 Every contact between the occupied and the occupier is a falsehood (Frantz Fanon,1989) Prasangka dan kebencian berlebihan terhadap Islam, Islamofobia, kian merebak di Barat,yakni Amerika dan Eropa. Meski perkembangan Islam cukup signifikan,tetapi arus perkembangan tersebut kerap dimaknai sebagai ”tsunamiisasi”yang berbahaya. Adalah politisi sayap kanan Belanda, Geerts Wilders, pemimpin Freedom Party,yang setidaknya saat ini sedang sinis dengan Islam.Alquran dia sebuat sebagai sejenis Mein Kampf yang menelurkan fasisme. Ia mengulangi apa yang dilakukan mendiang sutradara Van Gogh,bahkan lebih dari sebuah provokasi, yakni film anti- Islam berjudul Fitnayang dikhawatirkan bisa membuat protes dan kemarahan … Lanjutkan membaca Islamofobia,Heterofobia Barat

Selamatkan ekonomi nasional

Oleh Yusuf Waluyo Jati Bisnis Indonesia, 1 April 2008 Kamar Dagang dan Industri Indonesia mengusung delapan rekomendasi kepada pemerintah untuk menyelamatkan perekonomian nasional akibat meningkatnya resesi ekonomi global dan lonjakan harga minyak dunia. Ketua Umum Kadin Indonesia M.S. Hidayat menyebut kedelapan rekomendasi itu meliputi revitalisasi pertanian, ketahanan pangan, peningkatan daya saing di pasar domestik, peningkatan produksi minyak 1,1 juta barel per hari, dan peningkatan infrastruktur. Selain itu, Kadin menekankan pentingnya perbaikan rantai distribusi, peningkatan investasi di sektor permesinan, dan penguatan UKM. “Pada dasarnya, segala upaya perlu dikerjakan secara all out untuk me-ningkatkan daya saing dan tingkat pertumbuhan ekonomi nasional demi … Lanjutkan membaca Selamatkan ekonomi nasional

Kemiskinan warga dan tanggung jawab negara

Oleh Herdi Sahrasad Bisnis Indonesia, 1 April 2008 Jutaan warga negara Indonesia masih hidup dalam kemelaratan. Kalau kita menggunakan ukuran US$ 2 -PPP (purchasing power parity )/kapita/hari yakni ukuran yang digunakan Bank Dunia, pada 2007 angka kemelaratan mencapai 105,3 juta jiwa (45,2%) atau lebih rendah dari angka pada 2006 yang mencapai 113,8 juta jiwa (49,6%). Yang menyedihkan, suara 105,3 juta jiwa itu tidak terartikulasikan di ruang publik, terutama di media massa, yang umumnya didominasi oleh artikulasi elite negara, pengusaha, politisi dan kelas menengah yang pongah. Kaum miskin itu, dalam kata-kata Gabriel Marquez, adalah kekuatan yang membisu. Harus diakui, meski sudah … Lanjutkan membaca Kemiskinan warga dan tanggung jawab negara

Menyorot Otonomi PTN

Oleh Sutjipto Koran Sindo, 1 April 2008 Strategi dan usaha untuk menempatkan perguruan tinggi sebagai institusi yang mempunyai otonomi di Indonesia telah dilakukan sepanjang waktu dan mendapatkan perhatian serius dalam strategi jangka panjang pengelolaan perguruan tinggi (biasa disebut HELTS, singkatan dari Higher Education Long Term Strategy 2003–2010). Hal ini demikian penting karena perguruan tinggi tanpa otonomi tidak mungkin akan dapat melaksanakan fungsi tridarma secara maksimal.Tanpa otonomi, perguruan tinggi menghadapi peluang yang besar untuk terjebak dalam prosedur standar operasi serta aturan birokrasi yang kaku dan tidak fungsional sebagaimana terjadi dalam birokrasi pemerintahan. Ada baiknya dikutip sinyalemen Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang … Lanjutkan membaca Menyorot Otonomi PTN

Daulat Pangan

Oleh Khudori Kompas, 1 April 2008 Krisis pangan menjalar ke mana-mana, termasuk Indonesia. Keadaan kelebihan pasokan tidak lagi terjadi, sebaliknya dunia kini ditandai kelebihan permintaan. Kondisi haus pangan dipicu booming ekonomi China dan India (Chindia) yang populasinya hampir sepertiga penduduk dunia. Pertumbuhan ekonomi hampir dua digit, mensyaratkan pemenuhan pangan dan energi dalam jumlah besar. Selain itu, pemanasan global membuat produksi pangan sering gagal. Cadangan yang menipis, instabilitas geopolitik, dan gaya hidup enggan berubah membuat tekanan pada energi fosil kian kuat. Untuk menyiasati harga minyak yang lebih dari 100 dollar AS per barrel, banyak negara berlomba memproduksi energi alternatif (biofuel). Produk … Lanjutkan membaca Daulat Pangan

Jalan rusak dan good governance

Oleh Bambang Susantono & A. Taufik Mulyono Bisnis Indonesia, 1 April 2008 Kerusakan jalan di berbagai daerah di Tanah Air tahun ini memang luar biasa. Di Provinsi DKI Jakarta yang merupakan etalase bangsa, lubang-lubang (potholes) yang menganga di jalan-jalan protokol telah mengakibatkan kecelakaan ringan, berat dan bahkan memakan korban jiwa. Di beberapa kabupaten terjadi demonstrasi. Warga memancing ikan atau menanam tumbuhan di jalan-jalan yang menjadi kubangan. Jalan rusak yang banyak memakan korban terjadi saat anggaran pembangunan jalan dinaikkan. Apa yang terjadi sebenarnya? Fakta yang didukung oleh kajian teori memperlihatkan kerusakan struktural jalan dipengaruhi tiga faktor penting, yaitu: Pertama, kendaraan berat … Lanjutkan membaca Jalan rusak dan good governance